Pada posting sebelumnya, gue udah ngejelasin sedikit banyak tentang detoks. Sekarang gue akan share pengalaman tentang detoks yang udah pernah gue lakuin, walaupun bisa dibilang 'imperfect detox'.
Awalnya gue penasaran, apa sih detoks itu? Kenapa para selebritis terobsesi untuk melakukan detox?
Gue kira detoks sejenis diet, dengan sotoynya gue bilang ke temen, detoks itu sejenis mengurangi karbohidrat dalam tubuh. Ternyata penjelasan gue itu salah besar setelah gue baca lebih jauh artikel tentang detoks.
Karena tergiur akan manfaat yang dihasilkan dari melakukan detoks, gue pun turut serta. Jadi malam itu, setelah gue makan bakso dan ketoprak hanya dalam waktu semalam, gue berfikir untuk mengurangi porsi makan gue yang kelewat ekstra. Tapi gue nggak pernah bisa ngelakuin diet, lagipula gue yakin banyak orang yang menentang kalo gue diet, sebab menurut mereka ukuran tubuh gue ini belom begitu perlu untuk berdiet.
Tapi karena gue pikir detoks ini orientasinya untuk kesehatan, jadi gue tertarik untuk nyoba.
Besok paginya, gue langsung berniat untuk detoks. Bangun tidur gue minum air putih sebanyak-banyaknya. Diatas jam 7, gue mulai dengan minum jus wortel, setiap dua jam sekali dengan disisipi air putih. Well, hari pertama masih bisa survive, walaupun selepas jam 7 malam, perut gue sangat amat keroncongan. Tapi ya itu, tiap ngerasa laper, gue cuma minum air putih. Well, ini pertama kalinya gue nggak makan apapun kecuali jus dan air putih. Badan gue mulai lemas dan kepala agak kliyengan. Lalu gue nahan lapar dan nahan semua penderitaan detoks dengan tidur.
Hari kedua, nggak lebih baik. Malah semakin buruk. Gue merasakan badan gue yang sangat lemas dan pikiran yang nggak fokus. Bangun tidur cuma minum air putih, dan diatas jam 7 gue mulai dengan minum jus pepaya. Siangnya, badan gue bener-bener kelelahan. Lemes, kepala pusing, pikiran melayang-layang, dan badan gemeteran. Ini bener-bener udah nggak bisa ditolerir, pikir gue waktu itu. Sorenya, karena badan gue udah lemes bukan kepalang, gue makan pepaya potong, nggak dijus, dengan maksud biar tubuh gue bisa sedikit lebih berenergi. But to no avail, I was terribly exhausted and worn out.
Tadinya gue mau lanjut detoks, sampai hari ketiga, seenggaknya, tapi gue bener-bener nggak kuat. Padahal seharusnya justru pembuangan racun dimulai dihari ketiga.
Yah, gagal lah detoks gue selama dua hari itu. Dan selanjutnya gue rada belom yakin untuk melakukan detoks lagi. Tapi gue tetep bisa detoks tanpa harus ngerasa tersiksa, yaitu PUASA.
Well, gue seratus kali lebih milih puasa ketimbang detoks. Udah gitu berpahala pula, asal niat kita tetap karena Allah. :)