Jadilah seperti kopi, karena dengan tekanan apapun dia tidak akan melembek ataupun mengeras, namun ia senantiasa akan menyebarkan aromanya yang harum.
Saya bukan pecinta kopi. Namun tak ada salahnya saya belajar dari filosofi kopi ini.
I did not know when did I start of being impatient, easily angry, and disliking people who spoke bad about me.
Dulu saya periang, dan teman-teman berkata saya seperti itu.
Saya tak mudah tersinggung, saya asyik untuk diajak bercanda, dan saya pun tak masalah bila ada yang meledek, karna saya tahu yang mereka katakan itu hanya candaan.
But time flies. I met many different people with each different character.
The melancholic, the phlegmatic, the sanguine, and the choleric ones.
Until I realized that I have changed.
Saya sekarang cepat tersinggung, saya cepat terbawa perasaan (baper), yang menjadikan "ngambek" sudah sangat melekat dengan saya.
Why I can be like this?
Entah. Tapi bukan orang lain yang bertanggung jawab atas sikap saya sekarang. Beberapa dari mereka mungkin turut mempengaruhi sikap saya, tapi saya akan lebih berfokus pada diri saya sendiri.
Jujur, saya sangat tidak bisa bila dikasari, walaupun hanya dengan perkataan. Perasaan saya halus dan sekali ada perkataan yang menyakitkan, saya bisa langsung menangis. Dan parahnya lagi, saya akan selalu ingat perkataan yang menyakitkan itu.
I may forgive, but hardly forget.
Karena perkataan yang membekas itu entah kenapa sangat sulit saya lupakan.
When people left good memories to me, I would never forget that.
Also, when they left some pains, I would never forget.
WORDS indeed are sharper than SWORD if you cannot use them wisely.
So, be careful.
Perhaps, I'm what people do to me.
If they do me well and sincere, I can be more gentle to them.
Otherwise, if they hurt me (even only with words), I may forgive them but the hole they dig would never heal in my heart.
So, speak only some good words, especially to your precious ones.
Lately I realized that between title and content is unrelated at all! HAHAHA. Pardon me.